Pangkalan gas nakal, jual gas melon ke pelaku usaha, warga sekitar diabaikan
Pangkalan gas nakal, jual gas melon ke pelaku usaha, warga sekitar diabaikan

Pangkalan gas nakal, jual gas melon ke pelaku usaha, warga sekitar diabaikan

Kilasharian. Com, Batanghari - Pangkalan gas melon 3 kg bersubsidi yang diperuntukkan bagi warga miskin, sepertinya tidak lagi tepat sasaran peruntukannya, betapa tidak, warga Pall V kelurahan kampung baru kecamatan muara Tembesi, terdapat banyak pangkalan gas melon, namun warga masih saja mengalami kesulitan untuk mendapatkannya.

Dari berbagai keterangan warga menyebutkan, sedikitnya terdapat tiga pangkalan besar gas melon di wilayah Pall V Muara Tembesi, pangkalan Adi yang berada depan Bank BRI muara Tembesi, dikala masuknya gas, tidak lagi memperhatikan gas layak digunakan untuk siapa, semua pedagang eceran datang dengan membawa tabung gas tanpa batas dilayani, sehingga disaat warga setempat membeli gas dinyatakan habis, sementara baru sekira 3 jam tabung gas masuk satu truck kepangkalan tersebut.

Selain itu Riyadi warga Pall V Tembesi saat mencari gas melon untuk memasak, merasa sulit, sementara gas dipangkalan masih ada dinyatakan habis,  seperti di pangkalan milik Amran yang berada di Pall V Tembesi, saat ditanya, Amran pemilik pangkalan mengatakan tidak ada gas habis, dalam perjalanan, Riyadi melihat pekerja Amran membawa gas melon sebanyak empat tabung ke pelaku usaha seperti bakso dan mie ayam.

"Saya tanya tidak ada, tapi saya lihat pekerja nya mengantarkan empat tabung gas melon ke pelaku usaha bakso dan mie ayam, jadi bingung gas subsidi ini berlaku untuk pelaku usaha atau warga miskin" jelas Riyadi menjelaskan 

Tidak hanya di situ warung milik  Akiong yang berada didepan SDN 25 Kampung baru Muara tembesi yang disinyalir bukan pangkalan resmi, memiliki banyak tabung gas yang di peroleh ya dan diduga di salurkan ke tempat lain.

Riyadi saat menanyakan gas melon yang biasa dijual di warung Akiong, pekerjanya mengatakan banyak gas didalam, saat dipertanyakan kepemilik nya mengatakan gas habis tidak ada, merasa rancu Riyadi tanyakan gas yang di jual dilarikan kemana, sayangnya mereka dian tidak mau menjawab.

" gas didalam ada bang kata pekerja, saat ditanya pemiliknya tidak ada, dan dijual kemana siapa penampungnya, mereka diam tidak mau menjawab. Jelas Riyadi menirukannya 

Tidak hanya Riyadi, saat mencari gas melon terdapat beberapa warga lainya yang membawa tabung gas ke hilir dan mudik untuk mendapatkan setabung gas bersubsidi, sayangnya merekapun mengeluh dan tidak mendapatkan dipangkalan, didapatkannya di pedagang eceran dengan harga hingga berkisar Rp. 30.000  pertabung.

Riyadi berharap dinas perdagangan kabupaten Batanghari segera lakukan sidak dan mengecek semua pangkalan di Pall V muara Tembesi, karena keberadaan pangkalan gas di Pall V Tembesi disinyalir tidak lagi mengutamakan kepentingan masyarakat setempat, melainkan kepentingan pelaku usaha dan pengecer, serta pembeli yang dengan harga tinggi di sinyalir di jual ke luar.

" Saya harap Disperindag Batanghari segera sidak dan tertipkan semua pangkalan di Pall V kelurahan kampung baru muara Tembesi " harap Riyadi. (riy)

Baca juga:

Admin
Media Siber adalah segala bentuk media yang menggunakan wahana internet dan melaksanakan kegiatan jurnalistik, serta memenuhi persyaratan Undang-Undang Pers dan Standar Perusahaan Pers yang ditetapkan Dewan Pers.