Bupati bersama Menko PMK RI di Sambut Arak-arakan Sungai oleh Suku Duano
Bupati bersama Menko PMK RI di Sambut Arak-arakan Sungai oleh Suku Duano

Bupati bersama Menko PMK RI di Sambut Arak-arakan Sungai oleh Suku Duano

 

Kilasharian.Com, Tanjabtim - Meski diguyur hujan sejak sehari sebelum pelaksanaan hingga hari pelaksanaan Kenduri Lawang Swarnabhumi di Kampung Laut Kecamatan Kuala Jambi, namun antusias masyarakat tidak kendor untuk ikut menyaksikannya, (19/9/22).

Ini terlihat saat kedatangan rombongan Kemenko PMK RI Muhadjir Effendy menyusuri aliran Sungai Batanghari, warga sudah mulai menunggu dengan cara ada yang berjejer di pinggiran sungai. Dari belakang rumah mereka yang tepat bermukim dipinggiran Muara Sungai Batanghari. Ada yang memakai perahu nelayan setempat. Sebagian masyarakat telah tumpah ruah di sepanjang jalan beton dipinggiran sungai ibukota Kecamatan Kuala Jambi yakni di Kampung Laut.

Kampung Laut adalah tempat pemukiman yang tepat berada di Muara Sungai Batanghari. Disinilah pusat perkampung lama Kuala Jambi. Masyarakatpun sudah tumpah ruah di ruas jalan menunggu pergelaran Kenduri Lawang Swarnabhumi dan kedatangan rombongan Kemenko PMK.

Masyarakat yang berdatang itu adalah warga yang berada tak jauh dari hilir Sungai Batanghari, dan sekitarnya serta pendatang dari luar Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur).

Mereka datang untuk menyaksikan iringan kapal rombongan Menko PMK yang menyusuri sungai Batanghari. Puluhan pompong hias milik masyarakat ramai mengiringi perjalanan menteri.

Rombongan Menko PMK, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Gubernur Jambi dan Bupati Tanjab Timur berlayar ke Kampung Laut mengunakan kapal kayu. Kapal yang ditumpangi mereka itu adalah kapal perahu yang merupakan ciri khas armada angkutan warga pesisir sungai Batanghari. Di cat warna kuning dan biru dengan ukuran yang cukup besar berlayar hingga ke Kampung Laut.

Setiba di Kampung Laut, rombongan tidak langsung naik ke darat karena Rombongan disambut terlebih dahulu dari atas kapal perahu (Pompong) suku Duano, atau masyarakat sekitar mengenal suku laut. Suku Duano ini adalah warga yang memiliki sejarah penduduk awal atau tertua warga nelayan di daerah Kampung Laut.

Didarat rombongan itu disambut dengan barisan pagar betis warga dengan berbagai bentuk penampilan mulai dari pakaian adat sampai kepada seni kebudayaan warga lokal. Disepanjang jalan menuju pentas di sajikan juga berbagai stand usaha industri rumah tangga Kabupaten Tanjab Timur. Rombonganpun menikmati semua sajian sajian yang di tampilkan oleh warga.

Rangkaian demi rangkaian, dilangsungkan di atas pentas yang tepat berada di atas tepian sungai Batanghari.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy dalam sambutannya mengatakan, sangat mengapresiasi event yang digagas oleh Bupati Tanjab Timur H. Romi Hariyanto, SE dan Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, MH serta Dirjen Kebudayaan Kemendibudrisyek RI Hilmar Farid.

Menurut Hilmar Farid, bahwa dengan kegiatan ini akan menghidupkan kembali tradisi-tradisi terdahulu yang hidup di Kabupaten Tanjab Timur. “Kenduri Lawang Swarnabhumi ini merupakan pesta kebudayaan yang menggambarkan pentingnya kita untuk mengembalikan kejayaan sungai Batanghari, termasuk mengembalikan habitatnya jangan sampai dirusak, kembali kesedia kala,” sebutnya

Hilmar Farid juga mengatakan, sudah mendapatkan informasi awal mengenai permintaan Bupati Tanjab Timur untuk menggali sumber peradaban, dengan mengkaji situs Siti Hawa.

“Sudah ada pembicaraan dan sudah ada informasi pendahuluan melalui balai pelestarian kita, insyallah tahun depan kita mulai buka sehingga bisa di revitalisasi. Cuma karena kita belum mengetahui luasan situsnya, kita belum bisa pastikan berapa lama waktu untuk membongkar. Tapi tahun itu akan terjadi,” katanya. (Rm28)

Baca juga:

Admin
Media Siber adalah segala bentuk media yang menggunakan wahana internet dan melaksanakan kegiatan jurnalistik, serta memenuhi persyaratan Undang-Undang Pers dan Standar Perusahaan Pers yang ditetapkan Dewan Pers.