Dalam paparan khutbahnya, Bupati Adirozal menyampaikan bahwa, kita sebagai umat manusia Hidup ini adalah helaan nafas, yang suatu saat akan kita hembuskan untuk terakhir kalinya.
Ditambahkannya, Raga elok kita menjadi santapan hewan tanah. Tabungan yang kita kumpulkan jadi warisan yang diperebutkan. Rumah megah dan kendaraan mewah tak ada yang kita bawa. Pakaian branded telah berganti dengan kafan. Jabatan tertinggi adalah pensiun. Gelar tertinggi adalah almarhum.
“Apa yang kita angkuhkan, sementara ajal senantiasa mengintai kita. Kita calon jenazah, yang siap mengantre untuk kembali kepada Yang maha kuasa. Harta yang kamu makan pasti jadi kotoran, harta yang kamu simpan akan jadi warisan atau Jadi rebutan
tetapi harta yang kamu sedekahkan insyaallah Akan jadi tabungan abadi,” tambah Bupati Kerinci dua periode ini.
“Taubatmu masih rencana, Tapi KEMATIANMU sudah pasti… Maka dari pada itu Wajiblah kita bertaqwa kepada Allah SWT, mengerjakan segala yang diperintahkanNya, dan menjauhi segala laranganNya, dengan niat tulus berharap Ridho Allah SWT. Kita kejar akhirat, Insyaallah dunia pun juga dapat,” sambung Bupati Adirozal. (*/Adv)