“PMII Jambi ini sudah sukses mencetak para kadernya, saat ini kita sudah mempunyai Rektor UIN STS Jambi, Kakanwil Kemenag Agama Provinsi Jambi juga kader PMII, selain itu juga banyak Profesor dan Doktor dan lain sebagainya. Artinya ini adalah pertanda bahwa PMII sukses mencetak para kadernya dengan segala dinamika yang dilalui dan pada akhirnya mereka punya prestasi luar biasa,” ujar Gubernur Al Haris.
Gubernur Al Haris mengatakan, Pergerakan mahasiswa telah turut berkontribusi mewarnai dan membentuk tatanan perubahan zaman. Selain itu, kehadiran Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia sebagai suatu wadah berkumpulnya alumni organisasi PMII lintas generasi dan lintas profesi, melanjutkan perjuangan dengan menggagas ide maupun pemikiran besar yang didialektikakan dan dimanisfetasikan dalam langkah nyata perbaikan dan pergerakan sesuai dengan perannya masing-masing dalam masyarakat.
“Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi Jambi, saya menyampaikan selamat kepada Pengurus Wilayah Ikatan Alumni PMII Provinsi Jambi yang telah dilantik. Pelantikan bukan formalitas semata, namun menyimpan tanggung jawab, moralitas, etika dan kewajiban yang mesti dijalankan dengan penuh amanah, baik untuk kemajuan organisasi maupun untuk kemaslahatan masyarakat. Semoga dapat membawa kemajuan bagi organisasi dan anggota, menyelaraskan diri dengan program pembangunan Provinsi Jambi, sehingga berdampak bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama,” ucap Gubernur Al Haris.
“Demi kemajuan Provinsi Jambi, Pemerintah Provinsi Jambi siap dan sedia menerima masukan dari semua elemen masyarakat, termasuk organisasi IKA-PMII, baik berupa saran maupun kritik yang bersifat kontributif dan konstruktif untuk pembangunan Provinsi Jambi yang jauh lebih baik,” pungkas Gubernur Al Haris.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Wilayah IKA PMII Provinsi Jambi yang juga sekaligus Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani mengatakan, kader pergerakan harus tetap berjuang dengan prinsip dan fitrah Ahlussunah Wal Jama’ah.
“Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya baik itu material maupun non material, moral maupun spiritual, tentu harapannya dalam naungan lindungan dan ridho Allah subhanahu wa ta’ala. Dengan demikian jika PMII memandang bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terwujudnya masyarakat adil dan makmur sejahtera dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” kata Muhammad Faesal. (*)