KilasHarian.com, Tanjabtim - Di awal tahun ini, nampaknya cuaca buruk masih melanda Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Baru baru ini, terjadi ombak besar di desa Air Hitam Laut Kecamatan Sadu akibatnya tujuh bangunan milik warga rusak parah, diantara lima rumah, satu bangunan pengawas perikanan dan satu lagi bangsal.
Hingga hari ini 16 Januari 2020, gelombang pasang masih melanda kawasan pesisir ini. Alimin warga yang rumah nya menjadi korban keganasan air laut mengatakan peristiwa ini yang paling parah sejak dirinya tinggal disini sejak 30 tahun silam, akibat peristiwa ini sejumlah barang dan keperluan rumah tangga hanyut disapu gelombang.
"Barang barang sebagian tidak bisa diselamatkan,lantai rumah hancur perkakas rumah tangga semua jatuh ke bawah disapu air", Ucapnya.
Warga lainnya yang menjadi korban Agus menuturkan tinggi gelombang mencapai 3 meter menyapu rumah yang ada di dekat muara sungai air hitam laut. Akibat hantaman gelombang bangunan rumah menjadi condong nyaris roboh.
"Gelombang besar terjadi saat air pasang,hanya satu jam dan sebagian rumah kami hancur"'ungkap nya.
Sementara itu kepala desa Air Hitam Laut Abri Sandria menjelaskan musibah ini terjadi akibat pasang air laut ditambah tinggi nya intensitas hujan yang mengguyur selama 4 hari.
Musibah ini diperparah dengan abrasi yang terjadi di bagian tanjung muara sungai.
"Abrasi sudah menggerus bagian tanjung sejauh 100 meter,air laut tidak tertahan hingga menghantam rumah di dekat lokasi abrasi", ungkap Abri.
Akibat peristiwa ini, warga yang rumah nya terdampak harus mengosongkan rumah sampai kondisi air benar benar aman.
Dampak gelombang ini juga turut menghancurkan jalan rigit beton sepanjang 15 meter dan merusak rumah pengawas milik dinas perikanan, kawasan yang terkena musibah berada di RT 10 dusun Nelayan.
"Jalan beton didekat bangsal ikan roboh, termasuk rumah dinas milik pemerintah rusak berat dan intasali listrik dirumah yang terdampak kami putus menghindari konsleting listrik", kata Abri Sandria. (ara)