Mengenal Masjid Bersejarah Bangunannya Tidak Pakai Paku
Mengenal Masjid Bersejarah Bangunannya Tidak Pakai Paku

Mengenal Masjid Bersejarah Bangunannya Tidak Pakai Paku

KilasHarian. com, Sungaipenuh - Masjid Agung Pondok Tinggi merupakan salah satu masjid tertua di Kota Sungai penuh Propinsi Jambi. Masjid ini dibangun pada 1 Juni tahun 1874. Uniknya, konstruksi bangunan tidak menggunakan paku atau bahan
logam lainnya, melainkan dipasang dengan pasak.

Keunikan lainnya, mimbar tempat bilal mengumandangkan azan terletak di dalam masjid bagian atas kira kira setinggi 12 meter. Sebab, pada zaman dahulu belum adanya mikropon. 

Hingga saat ini, azan ditempat itu masih tetap dilakukan namun hanya pada shalat jumat saja. Akan tetapi, pada shalat lima waktu tidak dilakukan diatas namun hanya dibawah dan menggunakan mikropon.

Menurut keterangan Pengurus Masjid Agung Pondok Tinggi, Dpt Zulkarnain bahwa ada empat orang yang mendesain bangunan masjid ini, mereka adalah H Ridho, H Sidin, H Thalib dan H Raji Saleh.

"Mereka ini merupakan tokoh adat warga Desa Pondok Tinggi dan dipercaya masyarakat untuk mendesain bangunan masjid," kata  Dpt Zulkarnain.

Ia menjelaskan hampir seluruh bangunan masjid ini penuh dengan bermacam bentuk ukiran dan hiasan. Semua tiang, alang, pintu, lubang pintu dan mimbar penuh dengan ukiran bercorak islam dan naturalisasi tradisional kerinci.

Selain itu, masjid ini memiliki dua buah beduk yaitu beduk berukuran besar dengan panjang 7,5 meter dan beduk kecil berukuran 4,25 meter. Beduk yang besar disebut dengan tabuh larangan.

"Tabuh larangan ini hanya dibunyikan jika terjadi bencana alam seperti banjir, kebakaran dan lain sebagainya. Sedangkan beduk kecil dibunyikan untuk shalat lima waktu," kata Dpt Zulkarnain.

Sebelumnya, kata Zulkarnain, nama masjid ini adalah Masjid Pondok Tinggi. Pergantian nama diberikan oleh mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta ketika berkunjung di Kerinci yaitu pada tahun 1953.

"Pada saat itu, kota Sungaipenuh belum pisah dengan kabupaten Kerinci. Dulunya, Sungaipenuh ibukotanya Kabupaten Kerinci dan masih bergabung dengan Propinsi Sumatera barat, dan saat ini menjadi ikon wisata Kota Sungai penuh" ujarnya.

Baca juga:

Admin
Media Siber adalah segala bentuk media yang menggunakan wahana internet dan melaksanakan kegiatan jurnalistik, serta memenuhi persyaratan Undang-Undang Pers dan Standar Perusahaan Pers yang ditetapkan Dewan Pers.