Kilasharian.Com, Tanjabbar - Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag menghadiri acara Silaturahmi dan Pengarahan Menteri Investasi/Kepala BKPM RI tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha di Daerah, bertempat di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (07/09/22).
Ditemui seusai acara, Bupati Drs. H. Anwar Sadat, M. Ag dalam wawancaranya mengatakan bahwa Menteri Investasi/Kepala BKPM RI ini menggairahkan bagi sektor UMKM untuk melaksanakan kegiatan usaha.
“Ada beberapa aturan yang sudah langsung dilaksanakan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM RI seperti mempermudah proses izin usaha, pemberian label BPOM pada produk usaha, harga Gas Subsidi dan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang terjadi pada sektor UMKM di Provinsi Jambi,” tutur Bupati.
“InsyaAllah apa yang telah disampaikannya pada hari ini, nantinya dapat kita laksanakan juga di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.” tutupnya.
Sebelumnya saat acara, mengawali sambutannya, Gubernur Jambi Dr. H. Al-Haris, S.Sos, MH mengatakan bahwa pada hari ini ia telah mengundang para pelaku UMKM, dimana memang pada hari ini sedang demam UMKM yang demam nya ini harus terukur. Artinya, kebangkitan UMKM harus di olah dengan baik yang tentu harus ada izin-izin nya.
“Saya juga melaporkan bahwa di Bulan Juli yang lalu Provinsi Jambi merupakan Provinsi inflasi tertinggi yaitu 8,55%. Akan tetapi, inflasi Jambi tertinggi ini diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga. Namun, kita tidak boleh lengah bahwa ada komoditi yang perlu kita intervensi,” ungkap Gubernur.
Oleh karena itu, hari ini kita dengan tim OPD Provinsi, Kabupaten/Kota dan satgas pangan berusaha bagaimana masyarakat harus terjangkau pembeliannya, tersedia komoditinya dan distribusinya lancar,” tambahnya.
Sementara itu, dalam arahannya Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi nilai investasi pada kuartal kedua tahun ini di Provinsi Jambi sudah mencapai Rp 4,7 triliun, walaupun Jambi di bidang transportasi masih menjadi problem (masalah) investasi saat ini.
Ia sampaikan bahwa dirinya akan segera membantu penyelesaian masalah itu dengan segera berkoordinasi dan komunikasi dengan Kementerian PUPR.
Menteri Bahlil juga menyebutkan, realisasi investasi di Provinsi Jambi dari 2018 sampai kuartal I tahun 2022 sudah cukup baik dimana nilai realisasi investasi nya yang kuartal ke II Jambi tahun ini sudah mencapai Rp4,7 triliun dan angka ini yang cukup baik namun masih terdapat sejumlah permasalahan yang masih menghambat iklim investasi di Jambi.
“Memang problem nya adalah arus transportasi untuk mobil-mobil yang melewati, seperti mobil tambang batu bara maupun kebun dan ini akan kita lakukan ke depan untuk dikoordinasi dengan kementerian PUPR,” katanya.
Kemudian ia juga bercerita susahnya saat untuk mengurus surat izin ketika jadi pengusaha dimana dulu jangankan bertemu bupati untuk mengurus izin, bertemu Kabag Perindagkop saja susahnya bukan main, kalau sekarang semuanya sudah dimudahkan oleh teknologi.
Hadir dalam acara tersebut, Menteri Investasi/Kepala BKPM RI beserta Istri, Gubernur Jambi, Bupati/walikota se-Provinsi Jambi, Unsur Forkopimda, Kepala OPD Provinsi Jambi, Ketua TP-PKK Provinsi Jambi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jambi, Bank 9 Jambi, Kepala OJK Jambi, Para UMKM serta tamu undangan lainnya. (*/Ina)