Kegiatan yang bertempat di Aula Lamanda ini mengangkat tema "Melalui Rapat Koordinasi dan Latihan SAR Daerah kita tingkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan personil serta peralatan untuk meningkatkan profesional, sinergi dan militan dalam rangka pelayanan SAR kepada masyarakat".
Rakor ini dilaksanakan dari tanggal 19-21 November 2019, dengan peserta TNI, POLRI, BPBD, PMI, DAMKAR, FKPPI, TAGANA, DINKES, ORARI, SATPOL-PP, dan instansi terkait lainnya.
Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Siaga dan Latihan Kantor Pusat Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Nanang Sigit PH, S.IP,. M.M, mengungkapkan Rakor dan Latihan SAR ini merupakan latihan Rencana Kontijensi yang kali ini direncanakan terkait erupsi Gunung Kerinci.
"Kita menyiapkan jika terjadi Erupsi atau meletusnya Gunung Kerinci, apa yang akan kita siapkan dan dilakukan," kata Nanang.
Ditambahkannya, sebelum dilakukan simulasi dilapangan terlebih dahulu telah dibuat rencananya secara tertulis, kemudian rencana tersebut akan diuji dengan melaksanakan latihan atau simulasi dilapangan tentang tugas masing-masing jika bencana tersebut benar-benar terjadi nantinya.
"Untuk penanganan bencana semua Institusi harus bersinergi dan bersatu-padu, agar dilapangan nantinya ketika bencana benar-benar terjadi semuanya sudah siap. Karena jika tidak dilatih atau dipersiapkan dari awal maka akan ada kebingungan serta akn menimbulkan ego sektoral," paparnya.
Sementara itu, Kepala Subseksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Jambi Mujiono, mengatakan pada kegiatan ini ada dua materi yang diberikan yaitu Rakor dan latihan SAR Daerah.
"Pada rakornya kita isi tentang Kontijensi yaitu sesuatu yang tidak menentu potensi bencana di suatu daerah dengan Renkont Erupsi Gunung Kerinci. Kemudian dilakukan inventarisasi seluruh stakeholder dan mensinkronkan tugas masing-masing maka selanjutnya di aplikasikan dilapangan," ungkap Mujiono. (ndy)