![]() |
Tradisi Manjalang Pemimpin masih dilakukan warga Desa Pendung Talang Genting |
Sebelum pemimpin diarak, ada namanya kadham. Kadham menyerupai orang orang an yang bertugas untuk memanggil warga untuk berkumpul.
Usai warga dikumpulkan, kadham berpamitan dengan pemimpin dan meninggalkan rombongan arak arakan.
Tokoh adat Pendung Talang Genting, Saadi mengatakan tradisi ini sudah lama berlangsung dan sudah turun temurun. Dalam tradisi ini pemimpin dimuliakan.
"Bisa dikatakan halal bil halal antara masyarakat dengan pemimpin, baik pemimpin pemerintahan maupun tokoh adat di desa ini," kata Saadi. Selasa (27/6).
Dalam tradisi ini, warga tidak boleh beraktivitas diluar desa atau dalam tradisi ini disebut "Talangkeh anak antan talambong anak batu" tidak boleh pecah hilir pecah mudik. Maksudnya, tidak boleh keluar dari desa.
Jika ada kedapatan warga yang berada luar desa maka akan di denda oleh adat, akan didenda beras berpuluh kambing satu ekor yang maksudnya beras 10 kaleng dan Satu ekor kambing.
Wakil Bupati Kerinci, Zainal Abidin yang hadir dalam tradisi ini mengatakan tradisi ini harus dipertahankan karena dapat mempererat silaturahmi antara pemimpin, warga, dan pemuda.
"Sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara pemimpin dengan warga. Hal ini berdampak pada pembangunan desa karena semua elemen kompak dalam membangun desa yang lebih maju lagi," tutur Zainal.