Rakor rutin Pengendalian Inflasi dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian tersebut diikuti secara virtual dari Pola Utama Kantor Bupati ini turut dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Asisten Administrasi Umum, OPD Terkait, serta Kepala Bagian Ekonomi Lingkup Sekretariat Daerah Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).
Mendagri dalam pengantarnya mengemukakan, terdapat perbedaan pola konsumsi antara Idul Fitri dan Idul Adha. Masyarakat Indonesia cenderung merayakan Idul Fitri lebih besar dari pada Idul Adha.
“Potensi inflasi dari sisi permintaan pada periode Idul Adha masih dibawah periode Lebaran dan Idul Fitri. Potensi inflasi dari sisi penawaran sangat dipengaruhi oleh pasokan dari produsen dan stok ditingkat pedagang,” terang Tito.
Ditambahkan Direktur Statistik Harga BPS Windhiarso Putranto, jika HBKN bertepatan dengan panen/panen raya komoditas (khususnya bahan pangan) maka inflasi dapat diredam. (*/Ina)