Kilasharian.Com, Tanjabtim- Bertempat di aula Hotel Ratu Kabupaten Tanjabtim, Jum’at 22 Juli 2022 BNNK Tanjabtim kembali melaksanakan kegiatan Pencegahan,Pemberantasan,Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba dan Prekusor (P4GN), kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08:00 WIB ini menghadirkan peserta dari para tenaga pendidikan yang mengajar di tingkat madrasah.
Kegiatan ini juga merupakan program kerja BNNK Tanjabtim tahun 2022 yang sangat penting untuk digalakkan di Indonesia khususnya di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kegiatan Workshop tersebut dipilih dan dilaksanakan di Lingkungan Pendidikan karena kondisi saat ini banyak terjadi penyalahgunaan narkotika di seluruh lapisan masyarakat, sehingga dibutuhkan langkah nyata, serta membutuhkan banyak relawan dan penggiat anti narkoba guna menyuarakan semangat anti narkoba.Dalam workshop kali ini tiga narasumber dihadirkan mulai dari Kepala BNNK Tanjabtim, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Tanjabtim dan Akademisi Fisipol Universitas Jambi. Masing-masing narasumber memberikan pemaparannya terhadap upaya apa yang bisa dilakukan bersama dalam mendukung program P4GN.
Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Tanjabtim, Misbah mengatakan kegiatan yang dilakukan BNNK Tanjabtim merupakan suatu trobosan yang baik untuk lingkungan pendidikan terutama Madrasah. Hal itu dikarenakan bahaya narkoba bisa menyerang di segala bidang tak terkecuali dunia pendidikan dan akan berdampak secara tidak langsung terhadap agama, budaya dan lingkungan sosial bagi mereka yang terjerat.
“Meski pendidikan di tingkat madrasah sudah di bekali dan di bentengi dengan pendidikan agama, namun kewaspasaan tetaplah dilakukan, untuk itu dengan pembekalan yang diberikan BNNK kepada para guru-guru madrasah ini, nantinya bisa di aplikasikan langsung kepada para peserta didiknya dalam menyuarakan dan memerangi narkoba salah satunya dengan bentuk pencegahan dengan menghindari narkoba” tuturnya.
Misbah menambahkan, setiap kali Kemenag Tanjabtim melakukan Monev ketingkat madrasah, atensi maupun himbauan terus disampaikan untuk senantiasa melakukan pengawasan di lingkungan madrasah terutama siswa siswi, tak lupa pula para siswa siswi juga harus diberi bekal informasi akan bahaya dari narkoba mulai dari dampaknya dan resiko bila mendekati narkoba.Sementara itu Civitas Akademisi Fisipol Unja Citra Darminto, S.IP. M.IP dalam uraiannya menyampaikan bahwa sosialiasi bersama lembaga pendidikan sangat lah penting dilakukan sebab, para tenaga pendidik ataupun guru-guru ini merupakan lead sektor pengembangan dalam memberikan arahan dan bekal terhadap generasi muda khususnya peserta didiknya.
“Peran guru sangatlah penting, untuk itu hal pertama yang harus dilakukan adalah memotivasi para guru-gurunya dahulu, para guru harus memiliki nilai lebih saat mengajar dan jangan terjebak terhadap hal-hal dasar yang monoton. Selain memberikan pembekalan materi pendidikan, para guru harus mampu memberikan ilmu lain untuk kehidupan yang nyata, salah satunya memberikan informasi dan mengajak siswa siswinya dalam memerangi dan menjauhi narkoba” jelasnya.
Selain dari nilai-nilai budiperkti maupun nilai-nilai agama, pondasi mental bagi generasi muda saat ini juga harus diperkuat sehingga mereka tidak akan roboh maupun goyang dengan godaan narkoba khususnya budaya-budaya luar. Jika guru-gurunya mampu memberikan motivasi yang kuat dan nyata maka arahan-arahan yang positif bisa diterima dan hal itu yang harus ditekankan.
Dalam giat workshop ini Kepala BNNK Tanjabtim AKBP. Katino, SE., MH. juga turut memaparkan hal-hal penting yang harus dilakukan para tenaga pendidik dalam program P4GN, AKBP Katino menjelaskan kaitanya dunia pendidikan dengan pencegahan narkoba adalah salah satu sektor yang harus di prioritaskan, sebab sektor pendidikan memiliki cakupan masa yang banyak, mulai dari para siswa sisiwinya maupun para guru-gurunya. Hal ini tentu sangat mempermudah proses sosialisasi pencegahan narkoba karena informasi yang disampaikan bisa cepat diterima bahkan bisa cepat tersebar kembali.
“Harapannya dengan hadirnya para tenaga pendidik usai mendapatkan pembekalan workshop, bisa kembali disampaikan kepada murid-muridnya, lingkungan kerjanya bahkan dilingkungan keluarganya. Hal ini sangat tepat sekali dilakukan, mengingat dunia pendidikan memiliki cakupan komunitas yang cukup luas dengan masa yang banyak. Apabila satu komunitas besar sudah memiliki pembekalan yang kuat maka situasi dan kondisi akan aman dan tentram” Ucapnya.
AKBP Katino menambahkan apabila pencegahan dan aksi nyata dalam memerangi narkoba bisa tertata dengan baik maka hal tersebut bisa sesusai dengan visi misi yang ada saat ini. Untuk itu uapaya menyadarkan masyarakat adalah PR besar, untuk itu sosialasi rutin harus digencarkan. Kaitannya dengan bahaya narkoba, dampak untuk dir sendiri dan orang banyak maupun jerat hukum yang mengintai. (Rm28)