Al Haris menyampaikan, Provinsi Jambi mempunyai alam yang
sangat luar biasa indahnya, dari
mulai hulu sampai
dengan hilir
terkait masalah pariwisata, dimana pada wilayah hulu
Provinsi Jambi mempunyai wilayah yang sangat strategis dan memiliki objek wisata yang cukup banyak serta tidak kalah dengan
daerah luar, baik itu luar negeri maupun dalam negeri. “Kita mempunyai Geopark Merangin, Candi Muaro
Jambi, Alam Kerinci yang begitu indah,
Gunung Kerinci, Danau Kerinci dan masih banyak lagi
pariwisata yang harus kita kembangkan bersama sama,” ujar Al Haris.
“Provinsi
Jambi memiliki sumber daya alam yang cukup baik dan sangat luar biasa dengan
keindahannya, untuk kita perlu bersama memajukannya dengan membuka dan
memperbaiki infrastruktur yang baik serta melakukan event-event kebudayaan dari
masing masing daerah yang perlu ditampilkan sebagai penarik wisatawan untuk
datang berkunjung ke Jambi. Rakor
ini bisa menjadi media bagi terwujudnya perencanaan terpadu, efektif, dan
berkelanjutan, serta menjadi rencana kerja bidang kebudayaan dan pariwisata tahun 2023,” terang
Al Haris.
Al Haris mengatakan, dalam pembangunan
pariwisata di Provinsi Jambi ada 3 (tiga) aspek yaitu,
aksebilitas, amenitas, dan atraksi pada masing-masing daya tarik wisata yang masih belum
optimal. Ketiga aspek tersebut
harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan pariwisata, sementara dalam
pengembangan seni budaya, masih kurangnya ruang ekspresi dan lemahnya upaya
pelestarian seni budaya, untuk memajukan pariwisata tidak bisa terlepas promosi dan event
event seni budaya dari daerah.
“Saya
mengharapkan agar program prioritas yang diusulkan dalam rakor ini, mampu
meningkatkan kunjungan wisatawan ke Provinsi Jambi, sehingga dapat berimbas
pada peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya bagi pelaku usaha
pariwisata, industri pariwisata, dan usaha kreatif,” kata Al Haris.
Al Haris menjelaskan, pengembangan seni budaya suatu daerah
merupakan hal penting, sebagai daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung
ke daerah tersebut. Provinsi Jambi
harus terus melakukan pengembangan pada sektor pariwisata, apalagi
Jambi memiliki banyak potensi pariwisata dengan keunikan dan keunggulannya
masing-masing berupa peninggalan sejarah, keanekaragaman adat istiadat dan
budaya masyarakat, seni budaya, serta adanya dukungan wilayah yang luas dengan
keindahan panorama alam, sungai, danau, riam dan jeram, hingga pegunungan yang
sangat menakjubkan.
“Kita
harus terus membangun sektor kebudayaan dan kepariwisataan, dengan melaksanakan
pembangunan destinasi pariwisata Jambi secara sistematis, terpadu, dan
berkelanjutan, dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai seni,
adat-istiadat, budaya, dan agama yang hidup di dalam masyarakat Jambi yang
multikultur,” jelas Al
Haris.
Lebih lanjut Al Haris mengemukakan, program sadar wisata
kepada masyarakat di sekitar
wilayah destinasi wisata harus terus ditingkatkan, guna mendukung
kesuksesan pembangunan kebudayaan dan pariwisata. Jika sektor pariwisata di suatu daerah berkembang, maka akan
berdampak positif terhadap sektor lainnya, seperti perhotelan dan restoran,
transportasi, kuliner, serta perbankan, yang akan memberikan peluang pekerjaan
bagi masyarakat setempat, dan selanjutnya akan berdampak positif terhadap
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Al
Haris juga berpesan kepada pelaku wisata dan kelembagaan pariwisata dari Pemerintah Provinsi Jambi
hingga Pemerintah Kabupaten/Kota
se Provinsi Jambi untuk bekerja keras dan memaksimalkan kinerja pada
masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bidang Kebudayaan dan
Pariwisata dengan membuat kalender wisata yang tetap dan mempromosikan
serta memasarkan pariwisata yang menginformasikan
berbagai produk cinderamata, kuliner, juga gelaran seni budaya seperti pesta
adat, festival, dan lomba-lomba seni-budaya.
“Membangun
kepariwisataan di Jambi tentunya berbeda dengan daerah wisata yang sudah maju seperti di Bali dan
di Jawa, tetapi kita harus
bersinergi bersama agar kepariwisataan Jambi juga bisa lebih maju karena Jambi mempunyai potensi untuk terus dikembangkan. Kita perlu membuka event seni budaya
di daerah, bila perlu mengadakan
event tingkat nasional, harus
benar benar bekerja dan jangan berpangku tangan karena Jambi tidak akan
terangkat tanpa adanya tangan tangan kreatif dari kita semua,” pungkas Al
Haris.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Arif Budiman
menyampaikan, isu strategis yang menjadi
tema pada rakor kali ini yaitu Pelestarian perlindungan cagar
budaya dan menjadikan museum
sebagai jendela budaya dan ruang
publik serta pokok pokok kemajuan kebudayaan yang harus disesuaikan dengan
aturan dan regulasi yang baru sesuai dengan kondisi sekarang.
“Ada
isu strategis kota kreatif Provinsi Jambi, dan isu strategis menyangkut
destinasi wisata dengan pengembangan
wisata yang ada di Kabupaten/Kota
dengan tujuan agar terjadi peningkatan signifikan terhadap jumlah kunjungan
wisata di setiap Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi,” kata Arif.
“Pelaksanaan
rakor ini
berlangsung selama 3 hari dengan peserta sebanyak 75 orang yang berasal dari Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata se Provinsi Jambi, nantinya akan dibagi menjadi dua kelas, yaitu ada kelas
kebudayaan dan ada kelas kepriwisataan, sesuai dengan materi yang akan disampaikan
oleh Kementerian Pariwisata,” tutup Arif. (*/riko)