Kilasharian. Com, Kerinci – Kabupaten Kerinci juga terkenal dengan primadona rempah dunia melalui
kayu Cassiaveranya, dan hingga saat ini tanah surga ini pun juga menjadi
salah satu pusat produk hortikultura untuk daerah-daerah sekitarnya.
Kayu manis atau Cassiavera (Koerintji cinnamon) telah dikembangkan sejak
Pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1929 bersamaan dengan perkebunan
teh kayu aro. Sedangkan pada saat ini, Kayu manis asli Kerinci ternyata
menjadi komoditi unggulan yang diekspor ke negeri Paman Sam dan Belgia
yang menjadi negara eksportir terbesar untuk jenis Cassiavera.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Kerinci, Adirozal, saat ditemui di kantor Bupati Kerinci, Selasa pagi (15/1/2019).
Bupati Kerinci, Adirozal mengatakan bahwa Selasa pagi dirinya
dikunjungi dewan rempah Indonesia dan juga tawaran kerja sama dengan PT
EKI tentang pengembangan dan Perdagangan Kayu manis, agar nantinya hasil
olahannya bisa di ekspor ke luar negri seperti Belgia.
“Iya, tadi pagi pihak dewan rempah berkunjung kerumah Dinas membahas
masalah kerja sama terkait pengembangan dan perdanganggan Kayu manis
Kerinci,” sebutnya.
Selain itu, mereka juga langsung meninjau sejumlah kebun di Kerinci
yakni di Kecamatan Siulak, Gunung Kerinci, Siulak Mukai, Gunung Raya,
Bukit Kerman, dan Gunung Tujuh.
“Besok mereka juga akan mengadakan seminar diruang pola Bupati
Kerinci terkait pengembangan dan perdanganggan Kayu manis Kerinci yang
akan diikuti pengusaha dan petani kulit manis,” sebutnya. (*/dry)